Welcom to My Blog

Jumat, 19 November 2010

Puisi - Puisi


Saksi Air Mata
Kemarin aku sempat melihatmu terisak menangis
Melalui bulir-bulir hujan d kamarmu
Tentang waktu yang kau beri janji
Atu malam tepatmu mencipta mimpi
Kemarin aku melihatmu menangis
Dengan air mata yang kau curi daripemakaman
Saat orang-orang berbaju hitam merenungi nisan
Atau bisu dalam tabura merah kembang-kembangan
Kemarin aku melihatmu menangis
Tanpa busana dan gaun malam

Seperti rebulan mengukur khusyuk dalam telanjang
Karena aku tetap dalam wujud jalang
Tadi saat kulihat kau tersenyum
Seperti kebohongan yang dijejalkan kedalam kerongkongan
Lewat jam yang mulai diam
Aku pergi perlahan
Karya : Aka Muhibullah
Keluhan Al-qur’an
Apa yang sedang kaulakukan?
Apa kau sedang menyesatkan dirimu sendiri?
Kini kau telauh jauh dariku
Bahkan kau sudah lupa akan diriku
Kau membukaku jika kau memerlukan sesuatu didalam diriku
Tapi!!! kau tidak pernah merenungkan makna yang terkandung didalamku
Setelah kau mendapatkan apa yang kau inginkan
Kau menyimpanku dalam lemari kacamu
Diantara jajaran-jajaran buku yang tertata rapih
Yang menghiasi rumahmu
Tapi aku selalu menunggumu
Menunggu untuk mendawamkan aku disetiap
Pagi dan petang
Membantumu untuk berbincang-bincang
Dengan sang khalik agar kau kembali
Ke fitrah ilahi
Karya : Neng Astriana
Sunyi
Begitu indahnya lembayung
Yang mengantarkan sore hari
Untuk pulang dan menjemput sang malam
Apakah disana akan seperti ini?
Ketika malam menjelang
Begitu sunyi dan hening
Seolah bumi ini tak berpenghuni
Seperti inikah disana?
Sendiri, sunyi
Bahkan tubuh kitapun tidak dapat Bergerak
Mereka semua menangis dan merintih
Karna harus menanggung dosa
Yang kita perbuat
Karya : Neng Astriana
Mengeja Ajal
Ku eja ajal dipecahan bibirku
Mengulum wangi kafan saat detik berlagu
Sisa dari kontemplasi ragu
Ku eja ajal dalam abjad waktu
Lewat pahatan diwajahmu
Yang mulai mengering
Ku eja ajal satu-satu
Menasbihkan tangis-tangis
Pada kabut bathinku
Ku eja ajal pada kaku jasadku
Wangi tanah merah
Hitam nisan, warna kembang
Kucumbu
Karya : Aka Muhibullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar